aku undur diri dari keramaian
bersepi sendiri
dengan luka berdaki
dan hati yang terlubangi
terasing di belantara bising
oleh angin yang bingung musim
masing-masing dengan ambisinya
demi capai ujung terompet belaka
dengan tangan lelah dan yang basah
kubawa dua pusaka entah kemana arah
dua pusaka yang sama ini,
tak tahu kepada siapa kubertanya
arti tiap mantranya
aku pamit dari peradaban
bukan tak pulang
karena aku tak pergi
aku...hanya berpindah
beralih sementara
mencari buih lain yang tenang
kakiku adalah hatiku
aku berjalan dengan ketukan hati
meski silih berganti,
nada bukanlah pelangi
yang mataku senang menangkapnya
aku
tiada aku
yang keakuanku terakui
aku
tak perlu aku
mengaku segala keakuanku
_di taman hati, libur UAS 5
Jika aku tanpa nama siapakah aku? Jika aku tanpa wajah dan tubuh ini siapakah aku? Jika aku tanpa gelar-gelar yang kusandang, siapakah aku?
ReplyDeleteTernyata aku...