Namun, apakah demikian berlaku simbol-simbol tertentu? Misalnya, Tugu Monas di Jakarta, Tugu Muda di Semarang, dan Tugu Pahwalan di Surabaya.
Tentunya, ketiga tugu itu mewakili suatu makna tertentu yang sesuai. Kawan pembaca sekalian tentu sudah sangat paham. Tugu Monas mengenang perlawanan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan . Tugu Muda melambangkan semangat juang mempertahankan kemerdekaan pada Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945). Tugu Pahlawan memperingati Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Apakah hanya itu makna lambang-lambang itu?
Mungkin ini prasangka, kecurigaan, atau boleh jadi merupakan sikap skeptis. Tapi tidak ada salahnya berbagi pikiran tentang apa yang sama lihat dari foto ini.
![]() |
Foto 1 sumber: id.wikipedia.org |
![]() |
Foto 2 sumber: kompasiana.com |
Then, what's the matter?
Ya, memang kenapa jika Tugu Pahlawan mempunyai makna lain, yaitu sebagai simbol pagan? Apa pedulinya dengan gue? Sangat mungkin pertanyaan ini muncul di benak para pembaca sekalian. Maka, ketahuilah, Tugu yang sepenting ini pasti pembangunannya berada di bawah wewenang orang besar. Pejabat, katakanlah. Dengan demikian, 'orang besar' yang turut dalam pembangunan Tugu Pahlawan itu mungkin saja menganut paham paganisme. Yang artinya, terdapat banyak konspirasi di negeri ini. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam 'tunduk' kepada 'orang besar'.
Untuk mengetahui tentang paganisme, masonik, dll. bisa dicari di internet. Banyak sekali situs yang membahas masalah ini.
__di perpustakaan baca, tempat yang paling kusukai di kampus ini--bukan masjid kampus (karena sesungguhnya kampus ini tidak memiliki masjid).
Wah, ngeri juga aku coba cari Mabruri. Banyak artikel yang justru menjatuhkan Islam (ttg pagan). Harus lebih teliti nih. 0_o
ReplyDeleteWow ternyata.. Emang sih katanya penguasa jaman dulu masih banyak yang terpengaruh mason, pagan, dll dari penjajah.
ReplyDeleteEh emang di kampus ini ada ruang bacanya?? Baru tahu, Dul.
hmmm harus selalu memverivikasi berita..
ReplyDeletewaduh, sedih banget Lin baru ngerti.. hehehe
sambil ngenet gratisan..
Ulin, mana enting-entingnya?
Di gedung P kah? Maklum gak pernah ke perpus.
ReplyDeleteWah udah habis dul enting-entingnya. Hehe.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete#Pagan
ReplyDeleteSip... Dari sini kan kita jd lebih hati-hati dg pernyataan2 dan keputusan mereka...'orang besar'. Trims ya...^^
#Khas Salatiga
Mabruri suka enting-enting ya? Kalo mau aku sm Ulin bawakan ya. Aseli Salatiga, kualitas istimewa. Mantap!!!. Jadi, 'Berjalan Menembus Batas' gratis untuk kita ya...ehehehe...^^