Laki-laki punya
diari? Rasanya gimana gitu ya?
Diari, memang rasanya
feminim banget. Jadi, mari kita sebut saja sebagai jurnal. Bukan karena saya
mahasiswa Akuntansi yang tiap harinya tidak bisa lepas dari istilah itu. Tetapi
'jurnal' itu sendiri adalah catatan harian. Kemudian kata ini diadopsi ke dalam
berbagai disiplin ilmu, bidang, dan bentuk lainnya.
Meski menulis jurnal (catatan harian) di buku secara fisik mengandung
makna yang begitu klasik, seringkali kita bosan menulis dengan tangan. Saya sendiri kadang-kadang saja memakai buku fisik untuk menulis jurnal -tapi tetap memakai.
Book of Abdullah (BoA) adalah nama buku jurnal saya. Dalam praktiknya, penggunaannya sama dengan diari: tempat curhat. Tapi, berhubung saya ini laki-laki tulen, terlalu feminim kalau ini disebut sebagai diari. Pokoknya, nama catatan saya itu: Book of Abdullah, yang saat ini sudah berjilid dua (satu jilid berisi satu tahun kalender).
Seperti apa BoA itu? Check this pic out!
 |
BoA 2 Mei 2012: Tambang Asteroid |