Kamu tahu di mana
bisa menemukan diriku tanpa mencari, menunggu, atau menyapaku. Di Taman
Inspirasi ini aku mencoba istiqomah menanam dan menemani perkembangannya.
Beberapa waktu memang aku sempat vakum dari semua jejaring sosial. Sebabnya:
mengasingkan diri, tapi bukan mengosongkan pikiran dari dunia. Sekedar
mengamati. Dan ternyata itu tak banyak membantu menjernihkan suasana. Lebih
baik aku fokus mempersiapkan bunga-bunga yang mungkin bisa menyejukkan hati di
tamanku ini.
Ya, berkunjunglah ke taman ini jika kau ingin tahu keadaanku --tanpa kau perlu bertanya kabarku.
Baiklah, aku harus
mengubah kalimat "menunggumu di lapangan Banteng" menjadi "siap
menyambutmu di Lapangan Banteng", karena tidak mungkin aku hanya duduk di
kubikel kantor dan berharap ada putik yang hinggap di monitor di meja. Sebaliknya, benarlah jika benang sari yang melanglang buana, tapi aku mulai dulu di sekitaran kompleks kantor dulu kali ya...
Aku harus berdiri tegap dengan tangan terbuka dan senyum selebar-lebarnya
di lobi Gedung Sutikno Slamet, bahkan di antara gedung-gedung di kompleks
Kementerian Keuangan. Barulah jika tak satu pun terpaut, pencarian diluaskan jangkauannya.
Salam dari Harapan Mulya,
@elmabruri
[ngomong opo iki...?]
[ngomong opo iki...?]
No comments:
Post a Comment