Jadi
begini perlakuan waktu. Kadang ia menarik, kadang ia mengulur. Ketika menarik,
ia membuat kita terikat, terpaku, terburu, terjungkal, mungkin tertinggal.
Ketika mengulur, ia juga bisa membelit, melepas sejenak, membumbung, tanpa
pegangan, lalu terbanting dan tersungkur. Tapi bisakah manusia hidup tanpa
kenangan? Ketika hidupnya terus berputar, semakin kencang, dan tak ada waktu
istirahat yang dengannya teselip sesingkat waktu untuk melihat masa lalu lewat
spion?
Foto,
album, buku angkatan, dan semua dokumen sejarah diri itulah spion. Mereka
sekarang ada di mana? Apakah semuanya baik-baik saja? Mudah-mudahan kita semua
selalu dalam lindungan Allah, apapun kondisi yang menyelimuti kita.
Cuti
akhir tahun, mempunyai sedikit waktu untuk menengok arsip-arsip lama masa
remaja. Sedikit saja terlena, nostalgia menyeret kita kepada ruang lengang
beraroma melankolia.
Sigh.
Tayangan hitam putih berkelebat, lebih banyak berupa bayangan yang sendu dan
tak tentu indah. Ada sesal. Ada rindu. Ada bodoh. Ada lugu. Sedikit lucu. Tak
kurang terpanggil amarah. Mengapa kau begitu gegabah, wahai diriku di masa
lalu? Jika semuanya dihadapi dengan tenang dan senyuman, kenangan ini mungkin
terasa lebih manis. Andai…. Anak semuda itu…
Ah,
tapi kopi yang memadukan pahit dan manis itu lebih nikmat daripada gula-gula
kan? Namanya juga anak muda.
No comments:
Post a Comment